Renovasi Stadion Kanjuruhan Rampung, Tantangan Baru Menanti Pemkab Malang

Kab Malang, iKoneksi.com – Renovasi Stadion Kanjuruhan akhirnya rampung 100 persen dan resmi diserahkan kepada pemerintah pusat. Proyek yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 357 miliar dari Kementerian PUPR dengan tujuan menghadirkan stadion yang aman, nyaman, representatif, dan sesuai standar FIFA.

Meski proses pembangunan telah selesai, Waskita Karya masih bertanggung jawab atas perawatan stadion selama 360 hari hingga 25 Desember 2025. Hal ini bertujuan untuk memastikan kualitas hasil renovasi tetap terjaga sebelum sepenuhnya diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Malang.

DPRD Kabupaten Malang Lakukan Inspeksi Langsung

Untuk memastikan kualitas hasil renovasi, Komisi III DPRD Kabupaten Malang melakukan inspeksi langsung (sidak) ke Stadion Kanjuruhan pada Rabu, 22 Januari 2025. Ketua Komisi III Dr. Tantri Bararoh menegaskan bahwa pembangunan stadion telah sesuai dengan standar yang ditetapkan.

“Secara fisik, pembangunan sudah rampung. Kami datang untuk memastikan apakah hasilnya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,” ujar Tantri.

Ia juga menambahkan renovasi Stadion Kanjuruhan tidak hanya memperkuat struktur bangunan, tetapi juga memastikan stadion memenuhi standar FIFA. Meskipun pembangunan sudah selesai, proses serah terima antara pemerintah pusat dan Pemkab Malang masih memerlukan waktu. Pasalnya, perlu dipastikan bahwa semua aspek renovasi telah sesuai dengan ketentuan sebelum aset ini resmi dikelola daerah.

“Proses serah terima bisa memakan waktu lama karena harus dipastikan semua sesuai ketentuan,” sebut Tantri.

Pemkab Malang dan Kementerian PUPR Gelar Survei Bersama

Selain sidak dari DPRD, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang juga akan melakukan survei bersama dengan Pemkab Malang, Kementerian PUPR, Waskita Karya, dan kepolisian. Survei ini dilakukan untuk memastikan kondisi fisik stadion sesuai dengan perencanaan awal.

“Survei ini bertujuan untuk menghilangkan keraguan dan memastikan stadion telah sesuai dengan standar yang telah dirancang,” jelas Kepala Dispora Kabupaten Malang, Dr. Moh Hidayat.

Tantangan Baru: Biaya Perawatan yang Tinggi

Meski Stadion Kanjuruhan telah direnovasi dengan standar tinggi, tantangan selanjutnya adalah biaya perawatan yang besar. Menurut Hidayat, biaya operasional stadion bisa mencapai lebih dari Rp 90 juta per bulan, hanya untuk penerangan dan perawatan rumput.

“Semua harus jelas sejak awal agar tidak ada pembengkakan biaya perawatan di kemudian hari,” tegasnya.

Selain itu, Pemkab Malang juga tengah bersiap untuk merelokasi pedagang kaki lima (PKL) di sekitar stadion, guna menciptakan lingkungan yang lebih tertata dan mendukung fungsi stadion sebagai fasilitas olahraga kelas dunia. Dengan pengawasan ketat dari berbagai pihak serta renovasi yang telah memenuhi standar FIFA, Stadion Kanjuruhan kini siap menjadi fasilitas olahraga representatif.

“Namun, proses serah terima aset, pengelolaan perawatan, dan efisiensi biaya operasional menjadi tantangan besar yang harus diselesaikan oleh Pemkab Malang ke depan,” tandas Hidayat. (04/iKoneksi.com)

Komentar