Kota Malang, iKoneksi.com – Proyek revitalisasi Terminal Arjosari yang dimulai pada Agustus 2024 ternyata belum rampung sesuai jadwal. Hingga kemarin (14/1/2025), pengerjaan sejumlah fasilitas utama di terminal ini masih berlangsung, menandakan adanya keterlambatan dalam proses penyelesaian proyek. Pihak pelaksana dikabarkan telah meminta perpanjangan waktu kepada Balai Pelaksana Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Provinsi Jawa Timur.
“Awalnya diberitahukan selesai 16 Januari,” ujar Kepala Terminal Tipe A (TTA) Arjosari, Maria Margaretha.
Fokus Pengerjaan di Bagian Dalam Terminal
Dari pantauan di lapangan, sisa pengerjaan proyek ini terkonsentrasi pada bagian dalam terminal. Beberapa fasilitas yang masih dalam proses pengerjaan meliputi:
- Ruang tunggu: Kapasitas sekitar 150 orang ini tinggal menunggu pembersihan dan pemasangan tempat duduk serta pendingin udara (AC). Maria memastikan barang-barang pendukung sudah tersedia, tetapi pemasangannya baru dilakukan setelah pengerjaan ruang tunggu rampung.
- Shelter bus di sisi selatan: Bagian ini masih memerlukan perapian dan pemasangan plafon.
- Lift: Pemasangan lift yang berada di dekat shelter bus sisi selatan masih menunggu penyelesaian fondasi.
- Ground Water Tank (GWT): Tangki air bawah tanah ini masih dalam proses pengecoran.
Sementara itu, pekerjaan di bagian depan terminal, seperti lahan parkir untuk pengantar dan penjemput, telah selesai dikerjakan.
“Fasilitas ini termasuk salah satu elemen yang disiapkan untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat,” lugasnya.
Perbaikan dan Penambahan Fasilitas
Revitalisasi Terminal Arjosari mencakup penambahan sejumlah fasilitas baru untuk mendukung kenyamanan pengguna jasa transportasi. Beberapa di antaranya adalah:
- Lahan parkir baru untuk pengantar dan penjemput.
- Pagar pembatas antara ruang tunggu dan shelter bus untuk meningkatkan keamanan.
- Perbaikan kantor pengelola terminal serta ruang operasional lainnya.
“Selain itu, Terminal Tipe C atau terminal angkot di kawasan Arjosari juga telah mendapat pembaruan dan tambahan fasilitas melalui program dari Dinas Perhubungan Kota Malang,” terangnya.
Sanksi untuk Keterlambatan Proyek
Maria menyebut pihak pelaksana akan menerima sanksi berupa denda atas keterlambatan ini. Penentuan besaran denda akan dilakukan oleh BPTD Kelas II Provinsi Jawa Timur. Meski demikian, Maria berharap revitalisasi ini dapat segera selesai, mengingat mobilitas masyarakat diprediksi meningkat dalam waktu dekat, terutama menjelang momen puasa dan Lebaran.
“Dengan adanya revitalisasi ini, kami berharap masyarakat bisa semakin nyaman menggunakan fasilitas di Terminal Arjosari,” ungkapnya.
Harapan untuk Mobilitas yang Lebih Baik
Proyek revitalisasi Terminal Arjosari menjadi langkah strategis dalam meningkatkan pelayanan transportasi publik di Malang. Terminal ini tidak hanya menjadi pusat aktivitas bagi masyarakat lokal, tetapi juga menjadi gerbang penting bagi wisatawan yang datang ke kota ini.
Namun, molornya penyelesaian proyek memunculkan tantangan baru, terutama dalam memastikan seluruh fasilitas siap digunakan tepat waktu. Apakah perpanjangan waktu pengerjaan akan cukup untuk menyelesaikan proyek ini? Publik kini menantikan komitmen pihak terkait dalam menuntaskan revitalisasi tanpa mengorbankan kualitas pekerjaan.
“Dengan selesainya proyek ini nanti, Terminal Arjosari diharapkan dapat menjadi terminal modern yang memenuhi standar kenyamanan dan keamanan bagi semua pengguna,” tukas Maria. (04/iKoneksi.com)
Komentar