Gamal Albinsaid Soroti Kesejahteraan Guru, Fokus Perbaiki Pendidikan

Jakarta, iKoneksi.com – Anggota DPR RI Gamal Albinsaid kembali mengungkapkan komitmennya untuk memperjuangkan isu-isu yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam sektor pendidikan. Dalam keterangan yang diterima oleh iKoneksi.com pada Selasa (14/1/2025), Gamal menyatakan masalah pendidikan di Indonesia, baik dalam hal sistem maupun kesejahteraan tenaga pendidik, masih menjadi perhatian serius bagi dirinya. Ia menegaskan pentingnya solusi konkret dalam menghadapi masalah tersebut, yang salah satunya adalah kesejahteraan guru, yang sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan di Indonesia.

Sebagai politisi yang berasal dari Fraksi PKS, Gamal menyebutkan kualitas pendidikan sangat bergantung pada kualitas guru sebagai tenaga pendidik. Ia menyoroti masalah kesejahteraan guru yang masih jauh dari harapan, terlebih lagi bagi guru honorer yang jumlahnya sangat besar dan tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Menurut Gamal, kesejahteraan guru yang belum memadai menjadi salah satu faktor penghambat utama dalam peningkatan kualitas pendidikan di tanah air.

“Jika kesejahteraan guru masih minim, bagaimana mereka bisa mengajar dengan tenang tatkala utang membebani dan keperluan rumah tangga belum terpenuhi,” ungkap Gamal, menunjukkan kesejahteraan guru menjadi salah satu pilar utama dalam menciptakan proses belajar yang berkualitas.

Banyak guru yang terpaksa menjalani hidup dengan penghasilan yang jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, yang pada akhirnya memengaruhi motivasi dan konsentrasi mereka dalam mengajar. Gamal juga merujuk pada hasil riset dari Lembaga Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) pada Mei 2024, yang mengungkapkan fakta mencengangkan tentang kondisi keuangan guru di Indonesia.

“Riset tersebut menunjukkan bahwa 42 persen guru dan 74 persen guru honorer memiliki penghasilan di bawah Rp2 juta rupiah per bulan. Bahkan, ada 13 persen guru dan 20,5 persen guru honorer yang memperoleh penghasilan kurang dari Rp500 ribu per bulan. Lebih dari 80 persen guru di Indonesia mengungkapkan bahwa penghasilan mereka hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, dan hampir 56 persen guru diketahui memiliki pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan,” urai Gamal.

Yang lebih mengejutkan lagi, riset menunjukkan bahwa hampir 80 persen guru memiliki utang, dengan sebagian besar terjerat dalam pinjaman online (Pinjol), sebuah fenomena yang semakin marak di kalangan tenaga pendidik. Gamal pun mengungkapkan data dari riset NoLimit yang menyebutkan bahwa 42 persen orang yang terjerat pinjol ilegal berprofesi sebagai guru, sebuah kenyataan yang sangat memprihatinkan.

“Hal ini semakin diperburuk dengan kasus yang terjadi di akhir 2023, di mana seorang guru SD berinisial WE (44) di Malang, Jawa Timur, bunuh diri bersama keluarganya karena terlilit utang yang mencapai puluhan juta rupiah,” sebut Gamal, yang menyebut peristiwa tragis ini menunjukkan betapa besarnya tekanan finansial yang dihadapi oleh banyak guru di Indonesia.

Menyikapi kenyataan ini, Gamal menyatakan bahwa masalah kesejahteraan guru di Indonesia harus menjadi prioritas yang lebih besar. Ia menekankan untuk menciptakan proses belajar yang optimal, para guru harus diberi kesempatan untuk mengajar dengan tenang tanpa adanya tekanan finansial yang membebani mereka.

“Bayangkan, mereka (guru) berangkat ke sekolah untuk mengajar, sementara di saat yang sama mereka sedang menghadapi masalah besar terkait utang dan kebutuhan keluarga. Bagaimana mereka bisa mengajar dengan penuh konsentrasi dan memberikan yang terbaik bagi anak didik mereka?” katanya.

Meski menghadapi tantangan besar terkait kesejahteraan, Gamal memberikan apresiasi yang tinggi kepada guru-guru di Indonesia. Meskipun banyak dari mereka mendapatkan gaji yang jauh dari cukup, hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas guru tetap berkomitmen untuk mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik hingga usia pensiun.

“Hebatnya, 93,5 persen guru di Indonesia berkomitmen untuk terus mengajar hingga pensiun. Ini adalah bukti dedikasi dan komitmen mereka yang luar biasa,” tuturnya, seraya menegaskan pentingnya memberikan apresiasi kepada mereka yang sudah bekerja keras untuk mendidik generasi penerus bangsa.

Gamal berjanji akan terus memperjuangkan kesejahteraan guru dan sistem pendidikan yang lebih baik di Indonesia. Menurutnya, masalah pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, termasuk DPR RI.

“Kami berharap dengan perhatian yang lebih besar terhadap kesejahteraan guru, maka kualitas pendidikan Indonesia dapat semakin maju, sehingga dapat mencetak generasi muda yang berkualitas dan siap bersaing di kancah global,” tutup Gamal. (04/iKoneksi.com)

Komentar