Kota Malang, iKoneksi.com – Koperasi telah lama dikenal sebagai tulang punggung perekonomian rakyat Indonesia. Namun, di tengah era digital saat ini, banyak koperasi di tingkat akar rumput yang masih bergulat dengan pencatatan manual dan laporan keuangan yang belum terstandar. Menjawab tantangan tersebut, Universitas Ma Chung bersama UPT Pelatihan Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur mengambil langkah strategis dengan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) penyusunan kurikulum, silabi, dan modul pelatihan bertema Komputerisasi Akuntansi Koperasi Berbasis Excel.
Kegiatan ini dilangsungkan pada Selasa, (4/6/2025), di Aula UPT Pelatihan Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur. FGD tersebut menjadi ajang diskusi intensif antara kalangan akademisi dan birokrasi dalam merancang kurikulum pelatihan yang aplikatif dan mudah diadopsi oleh koperasi, khususnya di lingkungan Jawa Timur.
Kolaborasi Strategis yang Dipilih Secara Eksklusif
Tak seperti biasanya, tahun ini UPT Pelatihan Koperasi dan UKM hanya menggandeng satu perguruan tinggi dalam penyusunan modul pelatihan yakni Universitas Ma Chung. Langkah ini diambil agar hasil akhir modul menjadi lebih fokus, terarah, dan komprehensif.
“Biasanya kami libatkan banyak pihak, namun kali ini kami ingin kualitas, bukan kuantitas. Dengan hanya melibatkan Universitas Ma Chung, kami ingin menghasilkan modul yang utuh, mendalam, dan siap digunakan,” kata Kepala Seksi Pengembangan Pelatihan UPT, Doni Handoko Retrianto, S.E., M.Sos., Ak.
Tak hanya program studi dari rumpun ekonomi dan akuntansi yang terlibat, UPT juga turut mengundang Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) dari Ma Chung.
“Harapannya, modul yang disusun tak hanya fungsional dari sisi isi, namun juga menarik dari sisi visual, sehingga mampu menggugah minat para generasi muda untuk lebih akrab dengan dunia koperasi,” tutur Doni.
Mendorong Transformasi Digital Lewat Aplikasi Gratis
Doni mengungkapkan salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah menghasilkan aplikasi akuntansi koperasi yang tidak hanya andal, tetapi juga free to use gratis dan bisa dimanfaatkan secara luas oleh koperasi di seluruh penjuru Jawa Timur. Ini menjadi terobosan penting di tengah banyaknya koperasi yang terbatas dalam akses terhadap aplikasi berbayar atau pelatihan teknologi.
Doni menambahkan pengembangan aplikasi tersebut akan sangat membantu koperasi dalam meningkatkan efisiensi kerja, akuntabilitas keuangan, hingga pengawasan internal.
“Modul ini bukan hanya alat pelatihan, tapi juga bisa menjadi panduan praktis. Tujuannya agar pelaku koperasi bisa langsung mengimplementasikan pembelajaran ke dalam sistem keuangan mereka sehari-hari,” ujarnya.
Komitmen Ma Chung: Akademik yang Aplikatif
Dalam sesi utama FGD, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ma Chung, Tarsisius Renald Suganda, Ph.D., memaparkan rencana pengembangan aplikasi komputerisasi akuntansi berbasis Excel. Menurutnya, komitmen Ma Chung adalah menghadirkan solusi yang customizable, mudah digunakan, dan relevan dengan kebutuhan koperasi di lapangan.
“Fokus kami bukan hanya pada akurasi teknis, tapi juga pada kemudahan penggunaan bagi pengguna awam. Kami ingin koperasi bisa langsung menggunakan aplikasi ini tanpa harus melalui pelatihan rumit,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Rino Tam Cahyadi, S.E., M.S.A., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Ma Chung. Ia menekankan pentingnya sistem akuntansi koperasi yang mengacu pada standar pelaporan keuangan nasional.
“Kita ingin aplikasi ini bisa langsung menghasilkan laporan yang sesuai standar dan siap diaudit. Koperasi skala kecil maupun besar harus bisa mendapatkan manfaat yang sama,” katanya.
Desain Visual Jadi Penentu Ketertarikan Generasi Muda
Tak hanya fokus pada isi dan fungsi, sisi estetika juga menjadi perhatian dalam pengembangan modul ini. Dosen Desain Komunikasi Visual Universitas Ma Chung, Bintang Pramudya Putra Prasetya, S.Sn., M.Ds., menekankan pentingnya visualisasi yang menarik dan komunikatif agar pengguna muda tidak merasa bosan atau terintimidasi oleh modul akuntansi yang sering kali dianggap kaku dan membosankan.
“Desain bukan hanya soal warna atau tipografi, tapi bagaimana membuat modul ini mudah dicerna, intuitif, dan menggugah minat belajar. Terutama bagi generasi Z yang sangat visual dan responsif terhadap desain yang segar,” jelasnya.
Modul Sebagai Senjata Transformasi Koperasi Digital
Kepala UPT Pelatihan Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Erwin Indra Widjaja, S.E., M.A.P., dalam sambutannya turut menyatakan optimismenya terhadap dampak kegiatan ini. Ia melihat bahwa modul ini bisa menjadi senjata utama dalam mendorong koperasi-koperasi di Jawa Timur untuk naik kelas secara digital.
“Bayangkan kalau ratusan koperasi bisa menggunakan aplikasi akuntansi ini. Mereka akan lebih tertib dalam pencatatan, lebih transparan dalam pelaporan, dan lebih mudah diawasi. Dampaknya akan luar biasa untuk penguatan ekonomi lokal,” kata Erwin penuh semangat.
Menuju Koperasi Modern, Transparan, dan Siap Digital
Menurut Erwin FGD yang diadakan Universitas Ma Chung bersama UPT Pelatihan Koperasi dan UKM Jawa Timur bukan sekadar diskusi biasa. Ia menjadi langkah konkret menuju koperasi modern yang siap bersaing di era digital. Modul dan aplikasi yang dikembangkan diharapkan menjadi game changer pengubah permainan bagi koperasi-koperasi yang selama ini masih terjebak dalam sistem manual dan tidak terstandar.
“Dengan sinergi antara keilmuan akuntansi, sentuhan desain visual, dan dukungan penuh dari institusi pemerintah, kegiatan ini membuktikan bahwa transformasi digital koperasi bukan sekadar mimpi. Universitas Ma Chung telah menunjukkan kampus bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat lahirnya solusi konkret bagi persoalan riil di tengah masyarakat,” jelas Erwin.
“Kini, tinggal menunggu waktu hingga modul ini resmi diluncurkan dan dimanfaatkan oleh koperasi-koperasi di seluruh penjuru Jawa Timur. Sebuah langkah kecil dari ruang aula pelatihan, tetapi bisa berdampak besar bagi masa depan ekonomi kerakyatan Indonesia,” pungkas Erwin. (04/iKoneksi.com)




















