Pasca Debat Pilkada Kota Pematangsiantar, Anak Muda Siantar Pesimis Dengan Kualitas Paslon

Kota Pematangsiantar, iKoneksi.com – Komunitas Mata Demokrasi (Komadem) adakan diskusi publik dengan tema Sikap Gen-Z dan Milenial Pasca Debat Valon Walikota Siantar di Warkop Kabeh Kota Pematangsiantar, Selasa (5/11/2024)

Dalam berlangsungnya diskusi yang dilangsungkan Komadem menuai warna baru pada perhelatan pilkada Kota Pematangsiantar yang kebetulan disuguhkan 4 (empat) pasangang calon di Kota Pematangsiantar yakni komitmen mewarnai dengan diskusi-diskusi politik.

Kehadiran 3 ( tiga) orang narasumber yang merupakan pemimpin organisasi mahasiswa pada masanya yakni Edis Galingging (PMKRI), Bung Hexa (GmnI) dan Bill Nasution (IMM) bersuara atas kondisi politik dan terkhusus membahas tentang hasil debat pilkada yang baru diselenggarakan.

Ketua PMKRI Kota Pematangsiantar 2021-2022, Edis Sigalingging, menyampaikan masing-masing paslon tidak mampu memanfaatkan momen debat sebagai ruang untuk membranding pasangan nya masing-masing ditambah kurang adanya subtansi atas narasi yang disampaikan masing-masing calon. Ia juga menyebutkan yang menonjol pada diskusi yakni fokus terhadap menyerang pasangan lain tanpa menonjolkan program.

“Debat semalam mencuat rasa pesimis kualitas karena saya tidak menemukan subtansi agrumen yang mampu meningkatkan elektabilitas masingmasing paslon padahal ini adalah momentum. harusnya mereka lebih condong membranding diri bukan malah fokus melemahkan yang lain walau itu biasa terjadi,” kata Edis

Sementara itu, Ketua DPC GMNI Pematangsiantar 2021-2023 yang juga Direktur Hubungan Antar Lembaga kolaborasi anak bangsa (Kolega) menyoroti kesiapan KPU yang belum maksimal, dilanjutkan dengan keterlibatan milenial maupun gen-z yang belum diperan aktifkan dalam alur branding calonnya masing-masing. serta masih ada calon yang dinilai pesimis dan fokus terhadap mencederai visi dan misi calon lain.

“Saya kritik kesiapan KPU masih kurang dalam melangsungkan debat terkait efisiensi waktu namun patut di apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Selain itu, saya menilai partisipasi milenial dan Gen-z pada masing-masing paslon yang belum masuk tentang sebenarnya apa keterlibatan kelompok ini dan yang terakhir menilai salah satu paslon yang terlalu pesimis dan fokus terhadap mencederai visi dan misi calon lain,” seru Hexa.

Dari narasumber lain, Ketua IMM Pematangsiantar, 2023, Bill Nasution menganggap calon-calon walikota dan wakil walikota tidak serius pada kegiatan debat yang sudah terlaksana atau terkesan main-main, ditambah KPU perlu melangsungkan debat kedua sebagai kesempatan untuk calon-calon pemimpin di Kota Pematangsiantar agar mereka mampu menutupi kekurangan dengan substansi dan narasi yang harus lebih baik. Ia juga menegaskan banyak kebohongan-kebohongan yang dituturkan oleh paslon petahana yang menimbulkan kewajaran jika diserang.

“KPU harus buat lagi debat pilkada karena debat yang sudah lewat saya tidak menyambutnya dengan positif karena banyak kekurangan literasi maupun penggiringan opini yang berkualitas dan substantif, saya juga sampaikan kepada masing-masing paslon jangan main-main atas perhelatan ini karena disinilah mereka dinilai. Kalau petahana diserang itu wajar karena masih mampu untuk menyampaikan beberapa kebohongan yang mungkin selalu saya kritik dimasa kepemimpinannya.” ungkap Bill.

“ada yang menarik dari salah satu paslon yakni pasangan no 4 (empat), mereka tampil apa adanya dan apa yang disampaikan itu sesuai kapasitas mereka dan terkesan tidak memaksa argumen tidak seperti pasangan yang lain,” tukas Bill. (04/iKoneksi.com)

Komentar