Ketua DPRD Kota Malang Usulkan Dana Pendamping untuk Program MBG Guna Optimalkan

Kota Malang, iKoneksi.com – Pemerintah Kota Malang terus berupaya untuk memastikan keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang telah dimulai di SDN Lowokwaru 3, dengan anggaran awal Rp10.000 per porsi. Program ini menyasar pemberian makanan bergizi kepada para siswa untuk mendukung kesehatan mereka, namun Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani, mengungkapkan diperlukan dana pendamping agar program ini berjalan lebih optimal. Berdasarkan pengamatannya, Amithya mengusulkan agar anggaran per porsi dinaikkan menjadi Rp15.000, dengan tambahan dana pendamping dari APBD Kota Malang.

Saat mengunjungi SDN Lowokwaru 3, Amithya menilai menu yang disajikan sudah cukup bergizi, mencakup karbohidrat, protein hewani dan nabati, serta susu sebagai pelengkap. Menu tersebut, yang dihargai Rp10.000 per porsi, telah memenuhi kebutuhan dasar gizi, namun Amithya percaya bahwa dengan tambahan dana, kualitas makanan dan distribusinya akan lebih baik.

“Kami ingin memastikan anak-anak mendapatkan makanan yang tidak hanya bergizi, tetapi juga nyaman dan layak dikonsumsi dalam jangka panjang. Oleh karena itu, perlu adanya dana pendamping agar alokasi anggaran menjadi Rp15.000 per porsi,” ujar Amithya saat ditemui di SDN Lowokwaru 3 pada Senin (12/1/2025).

Amithya juga menjelaskan tambahan anggaran ini diperlukan untuk menutupi biaya tambahan, seperti pengiriman makanan dan peningkatan kualitas bahan makanan.

“Kami berharap dapat mengajukan anggaran tambahan maksimal Rp5.000 per porsi, yang nantinya akan dihitung lebih detail. Itu sudah termasuk biaya pengantaran dan hal-hal lain yang mendukung program ini,” sebutnya.

Dengan demikian, total anggaran yang diusulkan adalah Rp15.000 per porsi, yang dirasa akan cukup untuk mencakup semua kebutuhan yang ada.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, menyatakan alokasi dana pendamping memang diperlukan. Hal ini disebabkan anggaran dari pemerintah pusat, yang berasal dari APBN, hanya mencakup Rp10.000 per porsi.

“Sebenarnya, jika hanya mengandalkan dana dari pusat, kami khawatir kualitas dan keberlanjutan program ini akan terganggu. Oleh karena itu, pendampingan dengan dana APBD sangat dibutuhkan untuk menjaga kelancaran pelaksanaan MBG di kota ini,” kata Suwarjana.

Sementara itu, Suwarjana juga mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Gratis di SDN Lowokwaru 3 saat ini didanai melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dari pihak ketiga. Ke depannya, jika dana APBN sudah tersedia, program ini diharapkan dapat meluas ke sekolah-sekolah lainnya di Kota Malang.

“Pembahasan untuk dana pendamping ini sedang kami susun, dan kami berharap semua pihak dapat berkoordinasi agar program ini bisa berjalan dengan lancar,” jelas Suwarjana.

Wali Kota terpilih, Wahyu Hidayat, yang turut hadir dalam kegiatan ini, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis yang berjalan baik di SDN Lowokwaru 3. Wahyu mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai dana pendamping setelah ia dilantik menjadi Wali Kota.

“Kami akan segera membicarakan hal ini setelah saya dilantik, dan tentu saja memerlukan petunjuk teknis (Juknis) untuk mematangkan alokasi anggaran APBD sebagai dana pendamping,” ungkap Wahyu.

Wahyu juga menekankan meskipun program ini sangat diapresiasi oleh masyarakat dan para orangtua siswa, kejelasan dalam penyusunan Juknis dan SOP yang jelas sangat diperlukan untuk mendukung keberlanjutan program.

“Antusiasme masyarakat tinggi, dan ada wali murid yang berharap program ini bisa diterapkan hingga jenjang pendidikan tinggi. Kami tentu saja mendukung itu, dan kami akan berusaha memastikan semua prosedur dan aturan berjalan dengan baik,” terang Wahyu.

Program Makan Bergizi Gratis ini mendapat respon positif dari siswa yang ikut serta. Salah satunya adalah Wahyu, seorang siswa yang mengaku senang dengan menu yang disajikan dan merasa uang sakunya lebih hemat karena tidak perlu lagi membeli makanan di luar sekolah.

“Makanan di sini enak, sayur dan ayam gorengnya habis semua. Senang dengan program ini karena uang saku saya jadi utuh,” ujar Wahyu dengan ceria.

Dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat dan dukungan berbagai pihak, diharapkan program Makan Bergizi Gratis di Kota Malang akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi anak-anak, memastikan mereka mendapatkan gizi yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. (04/iKoneksi.com)

Komentar