Pasca Penetapan, Ning Ita Targetkan Mojokerto Menuju Kota Pariwisata Sejarah dan Budaya

Kota Mojokerto, iKoneksi.com – Ika Puspitasari dan Rachman Sidharta Arisandi resmi ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mojokerto periode 2025–2030. Dalam pidatonya usai penetapan, pasangan ini menegaskan komitmennya untuk menjadikan Mojokerto sebagai kota pariwisata berbasis sejarah dan budaya.

“Kami akan melanjutkan program-program yang telah direncanakan pada periode pertama, dengan fokus pada keberlanjutan, salah satunya mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Majapahit yang berada di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto,” ujar Ika, yang akrab disapa Ning Ita, Jumat (12/1/2025).

KSPN Majapahit, Kunci Pengembangan Pariwisata Mojokerto

Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Majapahit merupakan bagian dari perencanaan nasional Gerbangkertasusila Plus (GKS+), yang mencakup wilayah Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, dan Jombang. Kawasan ini diharapkan menjadi magnet pariwisata berkat kekayaan sejarah Kerajaan Majapahit yang berpusat di Trowulan.

“Sebagai pendukung utama KSPN Majapahit, Mojokerto akan memainkan peran penting dalam menyediakan berbagai kebutuhan jasa dan ekosistem pariwisata,” kata Ning Ita.

Ning Ita menegaskan, pengembangan ini tak hanya akan berfokus pada destinasi wisata berupa acara atau pameran, tetapi juga mencakup penguatan ekonomi lokal melalui UMKM dan sektor ekonomi kreatif.

“Kami ingin menjadikan Mojokerto sebagai kota yang memiliki ekosistem pariwisata holistik dan integratif. Artinya, pariwisata tidak hanya tentang tempat wisata, tetapi juga bagaimana UMKM, seni, budaya, dan ekonomi kreatif terintegrasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat,” jelas Ning Ita.

Fokus pada Pariwisata Berbasis Sejarah dan Budaya

Dalam visi besarnya, Mojokerto akan menjadi destinasi utama yang menawarkan pengalaman pariwisata berbasis sejarah dan budaya.

“Hal ini sejalan dengan kekayaan warisan Kerajaan Majapahit yang menjadi salah satu peradaban terbesar dalam sejarah Nusantara. Trowulan, sebagai pusat KSPN Majapahit, akan menjadi daya tarik utama, didukung oleh infrastruktur dan fasilitas dari Kota Mojokerto,” terang Ning Ita.

Rachman Sidharta, Wakil Wali Kota Mojokerto, menambahkan pengembangan pariwisata tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga menciptakan dampak positif yang merata bagi masyarakat.

“Kami akan memastikan bahwa program pengembangan pariwisata ini memberikan manfaat langsung kepada warga Mojokerto, terutama melalui peningkatan pendapatan UMKM dan penciptaan lapangan kerja di sektor pariwisata,” ungkapnya.

Sinergi dengan Pemerintah Pusat dan Daerah

Sebagai bagian dari Gerbangkertasusila Plus, Mojokerto akan bersinergi dengan pemerintah pusat dan daerah lain untuk mengoptimalkan potensi pariwisata. Kolaborasi ini mencakup pembangunan infrastruktur pendukung, promosi bersama, dan pengembangan program pariwisata berbasis komunitas.

“Kami akan bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk memastikan Mojokerto menjadi bagian penting dalam jaringan KSPN Majapahit. Dukungan ini mencakup penguatan infrastruktur seperti akses transportasi, akomodasi, dan fasilitas publik lainnya,” papar Ning Ita.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan penetapan pasangan Ika Puspitasari dan Rachman Sidharta sebagai pemimpin Mojokerto lima tahun ke depan, masyarakat setempat menaruh harapan besar terhadap visi mereka. Pengembangan Mojokerto sebagai kota pariwisata sejarah dan budaya diharapkan tidak hanya meningkatkan daya tarik kota, tetapi juga membawa perubahan signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.

“Kami percaya, dengan visi ini, Mojokerto akan menjadi kota yang lebih maju, mandiri, dan berdaya saing. Pariwisata adalah pintu gerbang untuk memperkenalkan keindahan dan kekayaan sejarah Mojokerto ke dunia,” beber Ning Ita.

“Dengan langkah ini, Mojokerto bersiap untuk menorehkan namanya di peta pariwisata nasional, sebagai kota yang tak hanya kaya sejarah, tetapi juga menjadi simbol kolaborasi budaya dan ekonomi kreatif di Indonesia,” tukas Ning Ita. (04/iKoneksi.com)

Komentar