banner 728x250

TPNPB-OPM Ancam Perang Besar Jika Papua Diabaikan

  • Bagikan
banner 468x60

Papua, iKoneksi.com – Konflik di tanah Papua kembali memanas setelah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan secara terbuka kesiapan mereka untuk berperang melawan militer Indonesia. Dalam pernyataan tegas yang disampaikan pada Selasa, (8/4/2025), juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyebut pihaknya tidak akan mundur sedikit pun jika pemerintah Indonesia terus mengabaikan hak kedaulatan rakyat Papua.

“Kami siap melakukan perang sampai dunia kiamat, jika negara Indonesia tidak mengakui hak kedaulatan orang Papua,” kata Sebby dalam keterangan tertulisnya.

Ia juga menyerukan agar para pejabat berdarah Papua yang bekerja untuk pemerintah pusat segera menghentikan peran mereka yang dianggap sebagai agen pembunuhan terhadap bangsanya sendiri. Pernyataan keras ini muncul sebagai buntut dari peristiwa penembakan terhadap warga asing yang terjadi di kawasan Kuala Kencana, Timika. Sebby mengklaim insiden tersebut dilakukan oleh prajurit militer Indonesia yang tengah bertugas di wilayah tersebut. Ia menuding bahwa aksi-aksi kekerasan seperti itu bukan semata-mata karena faktor keamanan, melainkan demi keuntungan ekonomi dan kepentingan asing.

“Penembakan Pilot Glenn di Distrik Alama-Mimika, serta pembunuhan terhadap orang asing dan orang Papua lainnya dilakukan demi uang. Misi utamanya adalah untuk menambah alutsista perang dan mengamankan perusahaan-perusahaan asing serta nasional,” seru Sebby lantang.

TPNPB-OPM menilai Papua telah lama dijadikan sebagai medan eksploitasi sumber daya alam, sementara masyarakatnya dibiarkan terpinggirkan. Menurut Sebby, kehadiran militer Indonesia di Papua bukan untuk melindungi rakyat, melainkan untuk menjaga kepentingan korporasi besar yang mengeruk kekayaan alam tanah Papua. Hal ini, menurut Sebby, menjadi alasan kuat mengapa mereka terus melakukan perlawanan bersenjata.

“Ancaman perang yang disampaikan TPNPB-OPM bukanlah gertakan semata. Kami telah memiliki kekuatan di 36 Kodap (Komando Daerah Pertahanan) yang tersebar di seluruh tanah Papua. Kami telah mengamati secara cermat gerak-gerik intelijen militer Indonesia yang masuk ke wilayah konflik,” beber Sebby.

Untuk itu, Sebby juga mengimbau agar seluruh warga pendatang dari Indonesia yang tinggal di wilayah konflik segera meninggalkan daerah tersebut demi keselamatan mereka.

“TPNPB di 36 Kodap setanah Papua telah mengetahui gerak-gerik agen intelijen militer Indonesia. Maka warga imigran Indonesia diminta untuk keluar dari wilayah perang,” tegasnya.

Lebih jauh, Sebby menyatakan satu-satunya jalan keluar dari konflik yang semakin dalam ini adalah melalui perundingan internasional. TPNPB-OPM, katanya, tidak akan menghentikan perjuangan bersenjata sampai pemerintah Indonesia bersedia duduk di meja perundingan dengan pihak internasional sebagai mediator untuk menyelesaikan persoalan Papua secara damai dan bermartabat.

“Oleh sebab itu, selama perang masih terjadi, kami meminta seluruh orang Indonesia yang berada di wilayah konflik untuk segera meninggalkan Papua. Kami akan terus berperang sampai ada pengakuan atas kedaulatan kami, atau sampai pemerintah Indonesia siap berunding secara internasional,” tekan Sebby.

Pernyataan TPNPB-OPM ini sontak menggugah kembali perhatian publik terhadap konflik berkepanjangan yang tak kunjung terselesaikan di Papua. Meski berbagai pendekatan telah dilakukan oleh pemerintah pusat, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga otonomi khusus, suara-suara perlawanan seperti yang digaungkan oleh TPNPB-OPM menunjukkan bahwa masih ada luka sejarah yang belum sembuh dan kepercayaan yang belum pulih.

“Pertanyaannya kini adalah: apakah konflik ini akan berakhir di meja perundingan, atau justru menuju eskalasi kekerasan yang lebih luas? Yang jelas, tanah Papua kembali berada di ujung bara, dan dunia internasional kami minta untuk mulai membuka mata terhadap apa yang tengah terjadi di ujung timur Indonesia,” tutup Sebby. (04/iKoneksi.com)

banner 325x300banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *