Jakarta, iKoneksi.com – Langkah progresif dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI) bersama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kristen Indonesia (Fisipol UKI). Pada Jumat (2/8/2024), kedua pihak resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk memberikan potongan biaya kuliah hingga 50% bagi mahasiswa dan calon mahasiswa jurusan Ilmu Politik.
Acara penandatanganan berlangsung di Gedung AB UKI, Jakarta, dan dilakukan langsung oleh Dekan Fisipol UKI, Verdinan Robertua, serta Ketua Umum DPP GMNI, Imanuel Cahyadi. Selain itu, turut ditandatangani Document Implementation Arrangement antara Program Sarjana Ilmu Politik Fisipol UKI oleh Ketua Program Studi Indah Novitasari dan Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan DPP GMNI, Syam Firdaus Jafba.
Kerja Sama yang Membuka Peluang Pendidikan Lebih Luas
Ketua Umum DPP GMNI, Imanuel Cahyadi, menyambut baik langkah ini sebagai bentuk nyata dari komitmen organisasi dalam memajukan pendidikan nasional. Ia menekankan bahwa kerja sama ini selaras dengan tujuan GMNI di bidang pendidikan, yaitu mendukung pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.
“Melalui MoU ini, kami ingin memaksimalkan potensi anak bangsa untuk mengenyam pendidikan tinggi. Ini adalah upaya kolektif agar pendidikan menjadi lebih inklusif dan dapat diakses oleh mereka yang membutuhkan,” ujar Imanuel.
Ia juga menjabarkan tiga poin penting dalam kesepakatan MoU tersebut:
- Pendidikan dan Pengajaran
Termasuk pelaksanaan seminar, kuliah tamu, konferensi, workshop ilmiah bersama, hingga implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). - Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Melibatkan kolaborasi kedua pihak untuk menjawab tantangan sosial melalui pendekatan akademik. - Pengembangan Kompetensi SDM
Fokus pada penerimaan mahasiswa baru dan peningkatan kualitas pendidikan.
Keberpihakan pada Mahasiswa Kurang Mampu
Ketua Bidang Pendidikan dan Kebudayaan DPP GMNI, Syam Firdaus Jafba, menilai kerja sama ini merupakan langkah konkret GMNI untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai amanat pembukaan UUD 1945.
“Kesempatan mengenyam pendidikan tinggi harus menjadi hak setiap anak bangsa, tanpa terkendala masalah biaya. Melalui program ini, mahasiswa kurang mampu bisa tetap melanjutkan pendidikan dengan potongan biaya kuliah hingga 50%,” terang Syam.
Program ini juga dilengkapi dengan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), yang mengakui pengalaman belajar formal maupun nonformal untuk melanjutkan pendidikan formal atau penyetaraan kualifikasi tertentu.
“Program RPL diharapkan menjadi solusi bagi mahasiswa yang telah memiliki pengalaman kerja atau pendidikan sebelumnya namun ingin melanjutkan studi formal,” seru Syam.
Harapan untuk Perluasan Program
Syam berharap kerja sama ini tidak berhenti pada jurusan Ilmu Politik saja. Menurutnya, program ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan hingga mencakup program studi lain di UKI, bahkan pada jenjang S2 dan S3.
“Kami optimistis program ini dapat meluas dan menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya untuk turut berkolaborasi membuka akses pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” lugasnya.
Membuka Jalan untuk Generasi Muda Indonesia
Kerja sama antara DPP GMNI dan Fisipol UKI ini menjadi langkah strategis untuk menjawab tantangan pendidikan tinggi di Indonesia. Di tengah meningkatnya kebutuhan akan pendidikan berkualitas, program ini memberikan harapan baru bagi mereka yang terkendala finansial.
“Tidak hanya berfokus pada pendidikan, kolaborasi ini juga menjadi sarana memperkuat semangat kebangsaan dan nilai-nilai perjuangan, khususnya bagi generasi muda. Dengan semangat kolaboratif, GMNI dan Fisipol UKI membuktikan pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan Indonesia,” tukas Syam. (04/iKoneksi.com)
Komentar